HarianLampung.co.id – TikTok Shop, platform e-commerce yang populer, mengumumkan penutupan operasionalnya. Keputusan ini memicu berbagai reaksi, termasuk dari para pedagang di Pasar Tanah Abang.
Namun, apakah penutupan TikTok Shop benar-benar memberikan dampak signifikan pada bisnis mereka? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Pedagang di Pasar Tanah Abang: Dampak Penutupan TikTok Shop
Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mengakui bahwa mereka tidak merasakan dampak signifikan setelah TikTok Shop tutup.
Beberapa di antara mereka bahkan meminta pemerintah untuk menutup e-commerce lain seperti Shopee dan Lazada.
Namun, pertanyaannya adalah perlukah Shopee cs dijadikan tumbal agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat lebih bergeliat?
Salah seorang pedagang grosir batik di Blok A, Lasmawati, mengungkapkan bahwa kinerja penjualannya masih cenderung stagnan.
Meskipun terlihat ada sedikit peningkatan kunjungan di Pasar Tanah Abang, namun jumlah pembeli di tokonya tidak signifikan.
“Belum ada perubahan, masih santai. Kadang orangnya banyak tapi enggak belanja,” ujar Lasmawati saat ditemui di lapaknya, Jumat (13/10/2023).
Pengaruh Penutupan TikTok Shop pada Omzet Penjualan
Menurut Lasmawati, penutupan TikTok Shop tidak berdampak meningkatkan omzet penjualan mereka. Bahkan, saat ini rata-rata pendapatan harian hanya sekitar Rp1 juta – Rp2 juta, jauh lebih rendah daripada penjualan saat Pasar Tanah Abang masih berjaya.
“Pengennya sih [Tanah Abang] kayak dulu lagi seperti sebelumnya,” ucap Lasmawati.
Namun, cerita berbeda datang dari Siti, seorang pedagang grosir pakaian anak-anak. Menurutnya, ada peningkatan penjualan usai TikTok Shop ditutup.
Meskipun demikian, peningkatan penjualan itu kebanyakan terjadi hanya di toko-toko grosir.
“Kalau grosir pas TikTok Shop ditutup sih lumayan. Penjualannya ada,” ucap Siti.
Menteri Perdagangan Zulhas: Pasar Tanah Abang Mulai Bergeliat Kembali
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) justru mengeklaim bahwa Pasar Tanah Abang mulai ramai kembali pasca penutupan TikTok Shop pada 4 Oktober 2023.
“Kalau kita lihat tadi yang jualan wajahnya udah senyum. Kalau ditanya sudah ada yang belanja, 90% sudah,” ujar Zulhas saat meninjau pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jumat (13/10/2023).
Zulhas menjelaskan bahwa kondisi serupa juga mulai terjadi di sejumlah pasar lainnya. Salah satunya adalah ketika dia mengunjungi pusat grosir di Semarang, Jawa Tengah, menurutnya mulai ramai pengunjung.
“Beberapa hari lalu di Semarang sudah mulai agak menggeliat gitu, wajah yang dagang sudah mulai tersenyum,” ucapnya.
Dia menilai pasar yang mulai bergeliat kembali merupakan hasil dari penataan perdagangan online yang dilakukan pemerintah melalui Permendag No. 31/2023 sejak akhir September 2023.
Tantangan bagi Pedagang Pasar Tanah Abang
Meskipun ada pandangan positif tentang penutupan TikTok Shop, Ketua Umum Indonesia Digital Empowerment Community (Idiec) Tesar Sandikapura berpendapat bahwa solusi yang ditawarkan oleh para pedagang Tanah Abang dengan meminta pemerintah menutup Lazada dan Shopee tidak tepat.
Artinya, pedagang harus tetap beradaptasi dengan perubahan tren pasar dan memanfaatkan peluang di era digital. Keberhasilan mereka tidak hanya bergantung pada penutupan kompetitor, tetapi juga pada kemampuan mereka dalam berinovasi dan memenuhi kebutuhan konsumen.