HarianLampung.co.id – Kasus Dugaan Penipuan Tes CPNS Berkedok Setor Uang Ratusan Juta Berakhir Damai di Manggarai Timur
Kabar terbaru dari Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, mengenai kasus dugaan penipuan berkedok lulus tes CPNS dengan syarat setor uang ratusan juta rupiah akhirnya mendapat titik terang. Pelaku berinisial I, yang juga merupakan mantan ketua Pengadilan Agama Ruteng, akhirnya mengembalikan uang ratusan juta kepada korban bernama Thadeus Melang, seorang warga Kisol, Kota Komba, Manggarai Timur.
Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto, memberikan keterangan bahwa kasus penipuan tersebut berhasil diselesaikan melalui restorative justice setelah pelaku dan korban berhasil bertemu. Menurutnya, korban hanya menginginkan agar pelaku mengembalikan seluruh uang yang telah diberikan. Kasus ini mengemuka pada bulan Februari 2022, ketika pelaku I, yang pada saat itu masih menjabat sebagai Ketua Pengadilan Agama Ruteng, menjanjikan kepada Thadeus Melang bahwa anaknya akan lolos tes CPNS dengan syarat harus membayar uang ratusan juta rupiah.
Thadeus pun bersedia untuk memenuhi permintaan pelaku tersebut. Namun, setelah uang tersebut diserahkan, janji manis tersebut tidak kunjung terealisasi. Merasa telah ditipu, Thadeus akhirnya melaporkan pelaku ke Polres Manggarai Timur. Setelah dilakukan pertemuan di kantor polisi, Thadeus hanya menginginkan agar uangnya dikembalikan oleh pelaku. Dengan kesepakatan tersebut, akhirnya kedua belah pihak berdamai dan kasus pun dihentikan oleh pihak kepolisian.
Kasus ini mencuat ke permukaan dengan cepat dan menjadi sorotan publik karena melibatkan seorang mantan pejabat dan dugaan penipuan dalam proses seleksi CPNS. Namun, dengan berakhirnya kasus ini secara damai melalui restorative justice, diharapkan dapat memberikan pembelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya kejujuran dan integritas dalam proses seleksi apapun, termasuk tes CPNS.
Sebagai upaya pencegahan, masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam menghadapi tawaran yang terlalu muluk-muluk terkait dengan proses seleksi ataupun penerimaan suatu pekerjaan. Semoga kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang dan semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya integritas dan etika dalam berbagai aspek kehidupan.