Media Inspirasi Masa Kini
News  

Langit Kalbar Terjaga dari Karhutla dengan Taburan 13 Ton NaCI dari BMKG hingga 5 Juli

Langit Kalbar Terjaga dari Karhutla dengan Taburan 13 Ton NaCI dari BMKG hingga 5 Juli

HarianLampung.co.id – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) BMKG di Kalimantan Barat: Upaya Mencegah Karhutla

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tengah menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Operasi ini telah dimulai sejak 25 Juni dan dijadwalkan akan berlangsung hingga 5 Juli 2024.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, bulan Juli hingga September merupakan periode puncak Karhutla di Kalbar dan provinsi lain yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Data dari Pemantau Air Lahan Gambut (SIPALAGA) yang disampaikan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menunjukkan bahwa sebagian besar lahan gambut di Kalbar sudah mengering dengan ketinggian air tanah di bawah 40 cm, menandakan status rawan.

Dwikorita menegaskan pentingnya OMC yang saat ini dilakukan sebagai langkah preventif bersama stakeholder untuk mencegah Karhutla di Kalbar. Dampak negatif dari Karhutla dapat sangat merugikan masyarakat jika terjadi dan meluas.

Plt. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan bahwa sebanyak 13 ton NaCI Powder telah disiapkan untuk disemai di langit Kalbar. Penyemaian tersebut akan difokuskan di daerah rawan Karhutla, seperti lahan gambut di Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sekadau, dan Kabupaten Sanggau.

Seto menyatakan pentingnya pemantauan data Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) setiap hari oleh tim pelaksana OMC. Data tersebut akan menjadi acuan dalam menentukan prioritas daerah target penyemaian awan untuk mencegah terjadinya Karhutla.

Meskipun prakiraan sifat hujan pada Juni dan Juli menunjukkan normal dan bawah normal untuk Kabupaten Kubu Raya, BMKG terus melakukan pemantauan titik panas di Kalbar untuk memitigasi Karhutla. Harapan dari OMC adalah agar lahan gambut kembali basah dan tidak rentan terbakar saat memasuki musim kemarau.

Kerjasama antara BMKG, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI AU, BRGM, BPBD Kalbar, dan Pemerintah Provinsi Kalbar sangat diperlukan dalam pelaksanaan OMC ini. Armada CASA 212-200 milik Skadron 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur turut mendukung kegiatan ini.

Dengan upaya bersama dan pemantauan yang terus dilakukan, diharapkan OMC BMKG dapat menjadi solusi efektif dalam mencegah Karhutla di Kalimantan Barat.

Temukan Artikel Viral kami di Google News