HarianLampung.co.id – Sarkoni, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana di BPBD Kota Bandaralampung, mengungkapkan bahwa ada lima kecamatan di Bandarlampung yang menjadi fokus utama dalam penanganan bencana. Kelima kecamatan tersebut adalah Panjang, Bumi Waras, Teluk Betung Selatan (TBS), Teluk Betung Barat (TBB), dan Teluk Betung Timur (TBT).
Rambu jalur evakuasi baru-baru ini dipasang di Kecamatan Bumi Waras dan Teluk Betung Selatan (TBS) sebanyak 50 unit untuk memastikan keselamatan warga. Langkah ini diambil sebagai upaya mitigasi bencana, terutama mengingat potensi tsunami dan gempa bumi yang signifikan.
Pemkot Bandarlampung, bersama dengan berbagai pihak terkait, juga telah melaksanakan sosialisasi desa tanggap bencana (destana) di dua kecamatan yang rentan terkena bencana. Sosialisasi ini melibatkan enam kelurahan yang berada di wilayah pesisir pantai, dengan tujuan untuk membentuk kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Sarkoni menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam mitigasi bencana, sehingga ketika bencana terjadi, risiko dampaknya dapat diminimalisir. BPBD Bandarlampung juga terus berkoordinasi dengan berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan, dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan upaya tanggap bencana di Bandarlampung dapat berjalan efektif dan efisien, serta dapat melindungi keselamatan dan kesejahteraan seluruh warga.