HarianLampung.co.id – Bank Sampah Provinsi Lampung mendesak perlunya perluasan gerakan bank sampah untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah di tingkat lokal. Saat ini, baru ada enam bank sampah di Kota Bandarlampung, sementara di kota lain seperti Surabaya sudah berkembang hingga mencapai 4.000 bank sampah. Jumlah bank sampah di 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung juga masih belum mencukupi, hanya ada 93 unit.
Agus Solihin, pendiri Bank Sampah Emak.ID dan anggota Forum Bank Sampah Provinsi Lampung, menegaskan pentingnya perluasan gerakan bank sampah ini. Bank sampah tidak hanya membantu dalam pengelolaan sampah rumah tangga, tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah yang dihasilkan.
Untuk mencapai hal ini, Agus menekankan perlunya dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang mewajibkan pembentukan bank sampah di setiap kabupaten dan kota. Sebagian besar sampah yang dipilah oleh individu adalah sampah bernilai tinggi yang bisa dijual kembali. Namun, masih ada kendala dalam pengelolaan sampah organik, yang saat ini ditangani melalui pembentukan kelompok budi daya magot oleh bank sampah.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup Lampung menunjukkan bahwa terdapat 93 unit bank sampah di Provinsi Lampung, tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Perlunya perluasan gerakan bank sampah ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah pengelolaan sampah di tingkat lokal dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah.
