HarianLampung.co.id – Wahyu Hidayat, seorang analis bencana dari BPBD Provinsi Lampung, mengungkapkan bahwa daerah tersebut memiliki potensi tinggi untuk terjadi gempa bumi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan kampanye tentang penguatan bangunan sebagai bentuk persiapan menghadapi bencana alam tersebut.
Menurut Wahyu, kampanye ini bertujuan agar masyarakat dan pengembang perumahan menggunakan konstruksi bangunan serta bahan bangunan yang tahan terhadap gempa. Dengan demikian, risiko kerugian materi dan korban jiwa akibat gempa bumi dapat dikurangi.
Dalam pemetaan potensi gempa di Provinsi Lampung, daerah yang paling rentan terhadap gempa Megathrust adalah Kabupaten Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Selatan, dan Kota Bandarlampung. Selain itu, ada juga potensi pergerakan tanah akibat sesar di daratan seperti Sesar Semangko, Sesar Tarahan, dan Sesar Panjang.
Selain gempa tektonik, ada juga potensi terjadinya gempa vulkanik akibat aktivitas empat gunung berapi di Provinsi Lampung, yaitu Gunung Rajabasa, Gunung Anak Krakatau, Gunung Seminung, dan Gunung Belerang. Oleh karena itu, penting untuk mengantisipasi dampak dari aktivitas gunung berapi tersebut bagi masyarakat sekitar.
Selain melakukan kampanye tentang bangunan tahan gempa, BPBD Provinsi Lampung juga terus meningkatkan kapasitas dalam melakukan manajemen bencana sesuai dengan potensi ancaman bencana di daerah tersebut. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian materi dan korban serta mempercepat penanganan dampak bencana.
