HarianLampung.co.id – Sebuah minibus Luxio berwarna silver dengan nomor B-1672-NOK telah dihentikan petugas. Kendaraan tersebut membawa 111 keranjang buah dan 32 boks kardus yang ternyata berisi 4.354 ekor burung dari berbagai jenis,” ujar Kepala Balai BKSDA Bengkulu-Lampung Hifzon Zawahiri di Bandarlampung.
Informasi dari LSM Flight tentang rencana pengiriman ribuan burung melintas tol Lampung telah diterima oleh Hifzon Zawahiri. Anggota polisi dari Polda Lampung bersama tim telah berhasil mengamankan dua warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Dalam operasi tersebut, ditemukan berbagai jenis burung seperti ciblek, trucukan, gelatik batu, pleci, dan perkutut. Ada juga burung-burung langka seperti poksay mandarin, poksay rambo, kerakbasi alis hitam, kepodang, dan pentet kelabu yang ikut diamankan.
Hifzon Zawahiri menjelaskan bahwa burung-burung ini diangkut dari Palembang menuju Natar, Lampung Selatan. Diduga burung-burung tersebut akan dijual secara ilegal di pasar burung karena beberapa spesies memiliki nilai jual tinggi.
Operasi ini merupakan contoh pentingnya kerjasama antara aparat penegak hukum dan organisasi konservasi dalam melindungi keanekaragaman hayati Indonesia. Burung-burung yang disita akan dievakuasi ke tempat rehabilitasi sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya.
Dua pelaku yang tertangkap saat ini sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan perdagangan satwa liar yang lebih luas. Marison Guciano dari LSM Flight mengatakan bahwa Lampung hanya menjadi tempat transit bagi burung-burung ini sebelum dikirim ke Jawa.
Penyelundupan burung liar Sumatera ke Jawa harus mendapatkan perhatian serius karena populasi burung Sumatera telah menurun drastis dalam 10 tahun terakhir. Flight telah berhasil menyelamatkan lebih dari 200.000 burung liar Sumatera dari upaya penyelundupan ke Jawa dalam 5 tahun terakhir.