HarianLampung.co.id – Di Provinsi Lampung, sudah ada enam unit gudang komoditas yang telah memiliki registrasi dan izin dari Kementerian Perdagangan. Hal ini diungkapkan oleh Mohammad Dody Fachrudin di Bandarlampung pada hari Jumat.
Skema penggunaan resi gudang untuk komoditas di Lampung diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi risiko terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti pergeseran masa tanam dan panen. Dukungan anggaran untuk meningkatkan produktivitas pertanian Lampung sangat penting untuk mengatasi penurunan sektor pertanian akibat perubahan iklim. Salah satunya adalah melalui pembiayaan pasca panen dengan skema subsidi resi gudang untuk mencegah inflasi komoditas strategis.
Mohammad Dody Fachrudin juga mendorong pemerintah daerah untuk memanfaatkan resi gudang dan skema subsidi resi gudang dengan optimal, mengingat Lampung merupakan daerah yang bergantung pada sektor pertanian.
Meskipun skema resi gudang belum begitu menarik bagi petani karena prosesnya yang panjang untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan, namun skema ini penting untuk melindungi petani dari fluktuasi harga yang tidak stabil. Penerapan skema resi gudang yang kurang efektif tidak hanya terjadi di Lampung, tetapi juga di beberapa daerah lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi dan peningkatan terhadap skema ini.
Meskipun masih belum maksimal di Lampung, kita dapat mencontoh keberhasilan penerapan skema resi gudang di Kalimantan Selatan. Dengan demikian, petani tidak akan terganggu saat terjadi gagal panen atau panen berlimpah yang dapat menyebabkan penurunan harga komoditas.