HarianLampung.co.id – Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, mengatakan bahwa tim gabungan sedang melakukan upaya untuk menangani konflik antara harimau dan manusia di beberapa kawasan permukiman warga. Jejak harimau telah ditemukan di beberapa lokasi, seperti di Atar Sedangkek, Labu Way, dan Atar Way Balak, Pemangku Suka Maju, Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah.
“Kami terus melakukan patroli intensif di kawasan yang dianggap rawan, mendirikan posko siaga, memasang perangkap, dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada tanpa perlu panik,” ungkap AKBP Alsyahendra. Tim gabungan berkomitmen untuk menjaga keamanan masyarakat dan melindungi harimau yang dilindungi.
Untuk menghindari konflik, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di waktu yang rentan, menjelang sore, malam, hingga menjelang pagi, karena harimau aktif berburu pada saat tersebut. Perangkap yang dipasang juga bertujuan untuk menangkap harimau secara aman dan menghindari konflik lebih lanjut.
Pemerintah setempat menekankan pentingnya menjaga lingkungan untuk melindungi habitat satwa liar yang mulai terancam. Diharapkan dengan semangat gotong royong antara petugas dan masyarakat, konflik antara manusia dan harimau dapat dicegah di wilayah Pesisir Barat.
Masyarakat diharapkan untuk bekerja sama dalam menjaga keselamatan bersama dan mendukung pelestarian alam dengan menghindari aktivitas di malam hari di sekitar kawasan hutan serta mematuhi arahan petugas. Semua langkah ini dilakukan untuk menciptakan situasi yang kondusif dan mencegah konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah tersebut.