HarianLampung.co.id – Banjir di Bandarlampung disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Curah hujan yang tinggi pada awal tahun 2025 membuat kondisi semakin parah. Mukhlis Basri mengungkapkan bahwa banyak lahan yang sebelumnya berfungsi sebagai sawah kini berubah menjadi perumahan. Hal ini mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air, sehingga menyebabkan banjir.
Selain perubahan fungsi lahan, masalah infrastruktur juga ikut memperburuk situasi. Konstruksi jembatan yang kurang tepat di Kecamatan Kedamaian menghambat aliran air dan menyebabkan sampah tersangkut. Banyak pipa saluran air yang melintang di sungai juga menjadi penyebab banjir karena menghambat aliran air.
Mukhlis Basri juga menyoroti tingginya jumlah masyarakat yang membangun rumah di sepanjang sungai, bahkan ada yang sampai membangun rumah di tengah sungai. Hal ini jelas memperburuk situasi banjir.
Untuk mengatasi banjir, diperlukan kerja sama antara pemerintah pusat, Provinsi Lampung, dan Kota Bandarlampung. Normalisasi sungai dan relokasi warga yang tinggal di daerah rawan banjir menjadi solusi jangka panjang yang harus dipertimbangkan. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik dan tidak saling menyalahkan.
