Media Inspirasi Masa Kini

3 Destinasi Wisata Sejarah Peringatan Hari Lahir Pancasila

3 Destinasi Wisata Sejarah Peringatan Hari Lahir Pancasila
3 Destinasi Wisata Sejarah Peringatan Hari Lahir Pancasila

HarianLampung.co.id – Berikut ini kami hadirkan informasi Rekomendasi maupun Daftar 3 Sejarah Peringatan

: Jejak Sejarah dan yang Menginspirasi

Pancasila, sebagai dasar negara Republik Indonesia, memiliki peranan penting dalam menjaga keutuhan bangsa.

, yang jatuh setiap 1 Juni, merupakan momen yang bersejarah bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun ini, peringatan jatuh pada Jumat, 1 Juni 2023, yang juga ditandai dengan hari libur nasional.

Sejarah Peringatan Hari Lahir Pancasila

Mari kita eksplorasi sejarah yang terkait dengan jejak lahirnya Pancasila.

1. Gedung Pancasila: Saksi Bisu Perumus Pancasila

Gedung Pancasila, dahulu dikenal sebagai Gedung Volksraad, memiliki peran penting dalam sejarah Pancasila. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia, gedung-gedung penting didirikan di sekitar kawasan Taman Pejambon dan Lapangan Banteng di Jakarta.

Salah satunya adalah Gedung Volksraad, yang saat ini menjadi bagian dari kompleks Gedung Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 1945, anggota BPUPK, termasuk Sukarno, membahas dasar negara yang akan dibentuk. Sukarno mengusulkan lima sila yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia Merdeka.

Gedung Pancasila menyimpan kenangan berharga dari momen bersejarah ini. Anda dapat mengunjungi gedung ini untuk merasakan atmosfer sejarah dan menelusuri jejak lahirnya Pancasila.

2. Rumah Pengasingan Bung Karno: Inspirasi Pancasila di Kota Ende

Kota Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan tempat pengasingan Bung Karno selama masa penjajahan Belanda.

Kota ini juga menjadi tempat lahirnya Pancasila yang dirumuskan oleh Bung Karno saat berada dalam pengasingan.

Bung Karno dan keluarga diasingkan ke Kota Ende dari tanggal 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.

Berada di tempat pengasingan membuat Bung Karno memiliki kesempatan untuk merenung dan mempelajari banyak hal.

Selama masa itu, Bung Karno lebih mendalami agama Islam, mempelajari pluralisme, dan mengeksplorasi kreativitas melalui seni lukis dan penulisan drama.

Kota Ende dengan bangga dijuluki “Kota Pancasila” karena di sinilah tiap butir nilai kehidupan dalam Pancasila mulai terbentuk.

Jangan lewatkan untuk mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende.

Rumah ini merupakan tempat tinggal Soekarno selama masa pengasingan dan masih terawat dengan baik hingga saat ini.

Anda dapat melihat langsung benda-benda bersejarah seperti ranjang, lemari, biola, lampu minyak, peralatan masak dan makan, serta lukisan karya Bung Karno yang dipajang di dinding rumah tersebut.

3. Taman Renungan Pancasila: Menghormati Perjuangan Bung Karno

Taman Renungan Bung Karno atau Taman Renungan Pancasila, yang terletak di Kelurahan Rukun Lima, Kota Ende, merupakan destinasi wisata sejarah yang menginspirasi.

Di taman ini, terdapat patung Bung Karno sedang duduk merenung di bawah pohon sukun sambil memandang ke arah laut.

Meskipun pohon sukun yang asli telah tumbang pada tahun 1960, pohon sukun baru ditanam pada tahun 1981 yang kemudian dikenal sebagai “Pohon Pancasila”.

Di sekitar Taman Renungan Pancasila, Anda juga dapat mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende.

Keadaan rumah tersebut masih terjaga dengan baik, memungkinkan pengunjung melihat langsung benda-benda sejarah yang berhubungan dengan Bung Karno.

Panggung Sejarah Pancasila: Sebuah Perjuangan yang Menginspirasi

Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni menjadi momen penting untuk mengenang perjuangan para perumus negara.

Pada tanggal tersebut, Sukarno memperkenalkan konsep awal Pancasila dalam pidatonya di sidang Dokuritsu Junbi Cosakai.

Melalui perjalanan sejarah yang panjang, Pancasila akhirnya disahkan sebagai dasar negara Indonesia yang sah pada Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

Dalam perumusan Pancasila, panitia Sembilan yang terdiri dari tokoh-tokoh penting seperti Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo berperan penting.

Mereka bersama-sama menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar 1945 sebagai pijakan utama dalam membangun negara Indonesia.

Melalui perjalanan yang penuh perjuangan, Pancasila menjadi lambang kebersamaan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti kebangsaan, internasionalisme, demokrasi, keadilan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa, tetap relevan dan menjadi pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peringatan Hari Lahir Pancasila adalah momentum penting untuk merefleksikan jasa-jasa para pendahulu kita dalam menciptakan dasar negara yang kokoh.

Melalui destinasi wisata sejarah terkait Pancasila, kita dapat memperkaya pengetahuan sejarah dan mengambil inspirasi dari perjuangan mereka.

Marilah kita terus menjaga dan menghormati nilai-nilai Pancasila sebagai pijakan dalam membangun peradaban dan pertumbuhan global yang berkelanjutan.

Temukan Artikel Viral kami di Google News