HarianLampung.co.id – Berikut ini informasi menarik mengenai Kapan Puasa Arafah 2023 Menurut Muhammadiyah? Cek Jadwal, Waktu Pelaksanaannya dan Keutamaan Tata Cara.
Puasa Arafah merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah dalam kalender Islam.
Ibadah ini sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia sebagai persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha.
Dalam artikel ini, kita akan membahas jadwal puasa Arafah pada tahun 2023, keutamaan ibadah ini, serta cara melaksanakannya dengan benar.
Jadwal Puasa Arafah pada Tahun 2023 Menurut PP Muhammadiyah
Pada tahun 2023, jadwal puasa Arafah dapat dihitung berdasarkan penanggalan Hijriah. Namun, penting untuk dicatat bahwa tanggal-tanggal dalam kalender Hijriah dapat bervariasi berdasarkan pengamatan bulan.
Oleh karena itu, jadwal puasa Arafah dapat dikonfirmasi lebih mendekati tanggalnya, mengingat penanggalan Hijriah berbasis pada pengamatan rukyatul hilal (penampakan bulan sabit).
Kapan pelaksanaan puasa Arafah? Menurut data laman SuaraMuhammadiyah.id, pada tahun 1444 H, bulan Zulhijah akan dimulai pada hari Senin Legi, tanggal 19 Juni 2023 M.
Hari Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Zulhijah 1444 H, diperkirakan akan jatuh pada hari Selasa Wage, tanggal 27 Juni 2023 M.
Sedangkan Idul Adha, yang merupakan perayaan besar dalam agama Islam dan jatuh pada tanggal 10 Zulhijah 1444 H, diperkirakan akan jatuh pada hari Rabu Kliwon, tanggal 28 Juni 2023 M.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan. Rasulullah Muhammad saw. bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan dalam setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang.
Puasa ini juga merupakan kesempatan untuk mendapatkan ampunan Allah swt. serta mendapatkan ganjaran yang besar.
Terkait puasa Arafah dan Assyura, Rasululullah SAW bersabda:
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).
Selain itu, puasa Arafah juga memperoleh keberkahan dan keutamaan lainnya. Rasulullah saw. menyebutkan bahwa Allah swt. akan membanggakan para malaikat-Nya ketika melihat para hamba-Nya yang berpuasa di Arafah.
Puasa ini juga diharapkan dapat membantu umat muslim meningkatkan kesabaran, keikhlasan, dan ketakwaan kepada Allah swt.
Bagi umat muslim yang tidak berkesempatan untuk melaksanakan ibadah haji, puasa Arafah merupakan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. dan merasakan atmosfer spiritual yang sama seperti yang dirasakan oleh jamaah haji di Arafah.
Selain itu, puasa ini juga memberikan pengalaman dan pelajaran tentang pentingnya pengorbanan dalam ibadah.
Cara Melaksanakan Puasa Arafah
Dalam menjalankan puasa Arafah, umat muslim disunnahkan untuk berpuasa sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.
Selain menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri, puasa Arafah juga disarankan untuk diisi dengan ibadah-ibadah lainnya seperti berdoa, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berzikir.
Dengan melaksanakan puasa Arafah, umat muslim memiliki kesempatan untuk memperoleh ampunan, pahala besar, dan keberkahan dari Allah swt.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjalankan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah swt.
Puasa Arafah merupakan ibadah sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah sebagai persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha.
Puasa ini memiliki banyak keutamaan, seperti menghapuskan dosa-dosa, mendapatkan ampunan Allah swt., dan meraih pahala besar.
Bagi umat muslim yang tidak berkesempatan melaksanakan ibadah haji, puasa Arafah merupakan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. dan merasakan atmosfer spiritual yang sama seperti yang dirasakan oleh jamaah haji di Arafah.
Dalam melaksanakan puasa Arafah, penting untuk menjalankannya dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah swt.
Semoga puasa Arafah kita diterima oleh Allah swt. dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya serta meraih keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya.