Peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA) 1 baru saja dilakukan hari ini pada pukul 05.21 WIB atau pukul 18.21 waktu Florida, Amerika Serikat.
SATRIA-1 yang merupakan satelit multifungsi pertama milik pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia ini ditempatkan pada orbit 146°BT tepat di atas Papua setelah menempuh perjalanan selama 145 hari.
Peluncuran ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan infrastruktur digital di pusat pelayanan publik di seluruh Indonesia.
Menurut Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, satelit ini memiliki kapasitas 150Gbps yang diklaim enam kali lebih besar dari yang pernah dimiliki oleh Indonesia sebelumnya.
Peluncuran SATRIA-1 ini juga akan membantu akses internet Indonesia dan memberikan akses internet pada 150 ribu titik layanan publik yang sulit dijangkau oleh kabel optik.
Adiwoso juga menyatakan bahwa akses internet dari satelit ini bisa dimanfaatkan masyarakat Indonesia mulai Januari 2024 mendatang.
Peluncuran satelit ini adalah salah satu upaya pemerintahan dalam pemerataan pembangunan infrastruktur digital di seluruh Indonesia.
Dikabarkan bahwa biaya proyek keseluruhan SATRIA-1 mencapai $540 juta atau sekitar Rp8 Triliunan.
Namun, ke depan wilayah terisolasi di Indonesia dipastikan tidak akan terjadi lagi karena dengan hadirnya SATRIA-1 akan menembus semua wilayah yang sebelumnya tidak bisa dijangkau oleh fasilitas yang sudah ada.
Dalam peluncuran SATRIA-1 ini, pemerintah telah menggunakan roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) dari Cape Canaveral Space Force Station, Florida.
Peluncuran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pelayanan publik di seluruh Indonesia.