Ghani menjadi sasaran amarahnya karena dipandang sebagai dalang di balik kepergian sang ayah.
Kiara bertekad untuk membongkar rahasia gelap yang melibatkan Ghani. Dia bersumpah untuk menjadikan keadilan sebuah kenyataan dengan menjebloskan Ghani ke balik jeruji besi penjara.
Baginya, ini adalah satu-satunya cara untuk memberikan pelajaran keras pada Ghani atas tindakan tragisnya yang telah merenggut nyawa Bram.
Namun, kehidupan tidak pernah lurus dan terprediksi. Setelah kematian Bram dan dampak-dampak yang tak terhindarkan, Ghani merasa terhantui oleh rasa bersalah.
Dia tersadarkan akan berbagai konsekuensi dari tindakannya yang gelap dan merasa perlu untuk melepaskan diri dari cengkeraman si Hantu yang menguasai hidupnya.
Kisah ini menggambarkan betapa rumitnya kehidupan dan pilihan yang harus diambil ketika emosi dan tekanan tumpang tindih.
Kematian Bram, meskipun terjadi di bawah paksaan, membuka lapisan-lapisan konflik yang lebih dalam.
Ghani dihadapkan pada pertarungan internal antara rasa bersalah dan keinginan untuk membebaskan diri dari pengaruh jahat yang mengikatnya.