HarianLampung.co.id – 8 Upacara Adat Lampung Yang Wajib Diketahui. Lampung, provinsi di ujung selatan Pulau Sumatera, tak hanya terkenal dengan siger emas yang memesona para pengantin wanita.
Lebih dari itu, Lampung menyimpan kekayaan budaya yang tak ternilai, termasuk berbagai upacara adat yang masih dilestarikan hingga kini.
Upacara adat Lampung tak hanya menjadi ritual semata, tetapi juga merupakan cerminan kepercayaan, tradisi, dan nilai-nilai luhur masyarakat Lampung.
Bagi mereka, upacara adat adalah warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.
Daftar 8 Upacara Adat Lampung
Mari kita telusuri 8 upacara adat Lampung yang unik dan penuh makna:
1. Upacara Gawi: Ritual Meriah Penuh Makna
Upacara Gawi, yang biasa berlangsung selama 7 hari 7 malam, merupakan ritual sakral masyarakat Lampung Pepadun untuk merayakan peristiwa penting seperti pernikahan atau pemberian gelar adat.
Upacara ini melibatkan seluruh anggota keluarga dan masyarakat, penuh dengan doa, persembahan, pertunjukan seni budaya, dan jamuan makan.
2. Upacara Perkawinan Adat Peminggri (Rebah Diah): Cinta Abadi yang Diiringi Tarian Memukau
Upacara perkawinan Rebah Diah, salah satu upacara adat paling penting di Lampung Pepadun, mengantarkan dua insan menuju pelaminan dengan prosesi adat yang khidmat.
Dimulai dari Hibal Batin, pesta adat di rumah mempelai wanita, hingga prosesi naik tahta dan mandi suci, upacara ini sarat makna tentang kesetiaan dan cinta abadi.
3. Kukhuk Limau: Harapan Baru untuk Generasi Penerus
Bagi masyarakat adat Pepadun Buay Nuban, Kukhuk Limau menjadi momen penuh doa dan harapan. Upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan kelancaran kehamilan serta mendapatkan keturunan yang diharapkan.
Ritual ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu persiapan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan nasihat, hingga doa bersama untuk ibu hamil dan janinnya.
4. Tayuhan: Sukacita yang Menghimpun Keluarga Besar
Tayuhan menjadi momen kebersamaan dan sukacita bagi keluarga besar Lampung. Upacara ini diselenggarakan untuk merayakan berbagai peristiwa bahagia, seperti pernikahan, khitanan, panen berlimpah, hingga pembangunan rumah.
Dimulai dengan rapat keluarga, Tayuhan diisi dengan doa, persembahan, makan bersama, dan hiburan, mempererat tali persaudaraan dan rasa syukur.
5. Belangiran: Menyambut Ramadan dengan Hati yang Bersih
Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat Lampung melakukan ritual Belangiran. Mandi bersama di sungai dengan air langir, bunga tujuh rupa, setanggi, dan daun pandan menjadi tradisi suci untuk membersihkan diri dari dosa dan kotoran.
Belangiran tak hanya membersihkan diri, tetapi juga menjadi momen mempererat silaturahmi dan daya tarik wisata yang memikat.
6. Ngumbay Lawok: Rasa Syukur dan Harapan Nelayan Pesisir
Di pesisir Lampung, Ngumbay Lawok menjadi tradisi tahunan untuk mengungkapkan rasa syukur atas hasil laut dan memohon keselamatan saat melaut.
Upacara ini melibatkan seekor kerbau sebagai tumbal dan dilaksanakan di titik berbeda setiap tahunnya. Ngumbay Lawok tak hanya tradisi, tetapi juga wujud kepercayaan dan doa para nelayan untuk perlindungan dari bahaya laut.
7. Ngambabekha: Menjaga Harmonisasi Manusia dan Alam
Sebelum membuka hutan untuk perkebunan atau perkampungan, masyarakat Lampung melakukan Ngambabekha. Upacara ini merupakan wujud penghormatan dan permintaan izin kepada penunggu hutan.
Memberikan sesajen dan persembahan menjadi ritual penting untuk menjaga hubungan baik antara manusia dan alam.
8. Upacara Adat Lampung dalam Masa Kelahiran: Menyambut Kehidupan Baru
Masa kelahiran di Lampung diwarnai dengan berbagai upacara adat unik. Teppuk Pusokh membersihkan dan menanam ari-ari bayi, Betebus mendoakan dan menebus bayi dari dukun bersalin, Becukokh mencukur rambut bayi untuk pertama kalinya, dan Ngekuk/Ngebuyu/Mahau Manuk memberikan makanan tambahan kepada bayi.
Upacara-upacara ini mencerminkan rasa syukur dan harapan untuk kehidupan baru yang penuh berkah.
Warisan Budaya yang Tak Ternilai
Upacara adat Lampung tak hanya menjadi tradisi, tetapi juga warisan budaya yang tak ternilai. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur, kepercayaan, dan filosofi hidup masyarakat Lampung.
Melestarikan upacara adat ini bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Jelajahi Pesona Lampung Lebih Dalam