HarianLampung.co.id – Penjualan Hewan Kurban di Bandarlampung Turun Drastis. Dedi, seorang pemasok hewan kurban di Bandarlampung, mengungkapkan bahwa penjualan hewan kurban jenis kambing mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan tahun lalu.
Biasanya, ia menyetok sekitar 100 ekor kambing untuk memenuhi kebutuhan kurban masyarakat Lampung, namun untuk tahun ini ia hanya menyiapkan 38 ekor kambing.
Menurut Dedi, sebagian besar kambing yang disiapkannya tersebut baru laku terjual lima ekor hingga saat ini. Bahkan, pasokan kambing ke penjual di sekitar Bandarlampung juga mengalami penurunan.
Dedi membandrol harga kambing peliharaannya mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp5 juta per ekor. Meskipun demikian, ia tidak mengetahui penyebab pasti dari turunnya penjualan hewan kurban tersebut.
Balai Karantina Lampung juga memberikan saran kepada masyarakat dalam memilih hewan kurban yang baik untuk Idul Adha 1445 Hijriah.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah memastikan hewan kurban sehat dengan ciri-ciri utama seperti lincah, aktif, dan gemuk. Hewan kurban juga harus cukup umur, dengan usia kerbau dan sapi lebih dari dua tahun, sedangkan domba dan kambing lebih dari satu tahun.
Selain itu, panitia penyelenggara kurban harus memastikan bahwa lokasi penampungan ternak memiliki tempat berteduh, pakan, dan air minum yang cukup.
Sebelum pemotongan, hewan kurban juga harus dipuasakan selama 12 jam namun tetap diperbolehkan untuk minum air.
Meskipun demikian, Dedi tetap berharap agar penjualan kambing untuk kurban bisa meningkat lagi di masa mendatang. Ia berharap agar besok-besok ada peningkatan penjualan yang lebih baik.
Dengan adanya penurunan penjualan hewan kurban di Bandarlampung, semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk meningkatkan minat masyarakat dalam membeli hewan kurban yang baik dan sehat untuk perayaan Idul Adha nanti.
Semoga dengan kerjasama yang baik, penjualan hewan kurban di Bandarlampung dapat kembali meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya.
