HarianLampung.co.id – Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, PVMBG: Tinggi Kolom Abu 900 Meter
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali membuat gejolak. Erupsi terjadi pada Senin sore, tepatnya pukul 15.09 WITA. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa gunungapi ini meluncurkan abu vulkanik setinggi 900 meter di atas puncaknya.
Pos Pengamatan Gunung Api mencatat bahwa erupsi ini terjadi pada hari Senin, 17 Juni 2024, dengan tinggi kolom abu mencapai sekitar 900 meter di atas puncak gunung. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang melayang ke arah barat daya. Data seismograf menunjukkan amplitudo maksimum mencapai 47.3 mm dan durasi erupsi selama 488 detik.
Adzan Anugrah Indiarsyah, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, memberikan himbauan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dan para pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di radius 2 KM dari pusat erupsi. Selain itu, mereka juga diminta untuk menjauhi sektoral 3 km ke arah Utara-Timur Laut dan 5 KM ke arah Timur Laut.
“Tetap tenang dan ikuti arahan Pemda. Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya,” pesan Adzan kepada masyarakat setempat. Selain itu, dia juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap potensi banjir lahar hujan jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Bagi masyarakat yang terdampak hujan abu dari Gunung Lewotobi Laki-Laki, disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung-mulut guna menghindari risiko bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernafasan.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki ini menjadi perhatian serius PVMBG dan pihak terkait untuk terus memantau perkembangan aktivitas gunung. Masyarakat di sekitar gunung diminta untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari otoritas terkait.
Kondisi Gunung Lewotobi Laki-Laki akan terus dipantau untuk memastikan keselamatan masyarakat dan mengantisipasi potensi bahaya yang dapat timbul akibat erupsi gunung. Semoga situasi dapat segera kembali kondusif dan masyarakat tetap waspada terhadap ancaman yang ada.