Media Inspirasi Masa Kini
News  

BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca Terbaru untuk Cegah Karhutla di Sumsel, Penyelidikan Hingga 14 Juli 2024

BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca Terbaru untuk Cegah Karhutla di Sumsel, Penyelidikan Hingga 14 Juli 2024

HarianLampung.co.id – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang digelar oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menjadi sorotan. Kali ini, OMC dilakukan di sejumlah wilayah di Indonesia, dengan fokus utama di Sumatra Selatan hingga 14 Juli 2024. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang rentan terjadi saat musim kering tiba.

Plt. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengungkapkan bahwa OMC merupakan langkah preventif yang diambil dalam menghadapi potensi Karhutla. Khususnya di Sumatra Selatan, kegiatan OMC difokuskan pada pembasahan lahan gambut melalui air hujan. Hal ini merupakan bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan oleh BMKG bersama dengan para pemangku kepentingan untuk mencegah terjadinya Karhutla.

Lahan gambut, yang secara alamiah adalah rawa, telah dimanfaatkan untuk keperluan ekonomi sehingga tinggi muka airnya seringkali diturunkan. Namun, dalam kondisi kemarau, jumlah air di lahan gambut cenderung berkurang. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah melalui BMKG melakukan OMC untuk meningkatkan level air gambut agar tetap lembab saat musim kemarau tiba.

Pada tahap awal, BMKG telah melakukan penyemaian awan di wilayah lahan gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan menggunakan bahan NaCl sebanyak 800kg. Sebelum melakukan penyemaian, BMKG telah melakukan analisis kondisi cuaca untuk merencanakan sasaran penerbangan penyemaian awan.

Deasy Efnidawesty, Kasupokja Restorasi Gambut Sumatra Selatan, mengatakan bahwa penentuan prioritas OMC didasarkan pada Peta Indikatif Restorasi (PIR) yang mengidentifikasi sekat kanal dan timbun kanal yang efektif untuk menahan air hujan. Harapannya, OMC dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran di lahan gambut yang rentan, terutama saat musim kemarau mencapai puncaknya.

Kegiatan OMC di Sumatra Selatan didukung oleh satu unit pesawat CASA TNI AU A-2104 yang dioperasikan oleh kru penerbang Skadron 4 TNI AU. Kegiatan ini difokuskan pada penyemaian awan di wilayah-wilayah dengan tutupan lahan gambut di Provinsi Sumatera Selatan, terutama wilayah konservasi lahan gambut.

Sebelumnya, OMC serupa telah dilakukan di Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat dengan hasil yang memuaskan. Hal ini memberikan harapan bahwa OMC di Sumatra Selatan juga akan sukses. Stakeholder lain yang turut berperan dalam kegiatan ini antara lain Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Sumatera, KLHK, BPBD, Sinarmas Forestry and Partner wilayah Sumatra Selatan, dan PT. Rimba Hutani Mas (RHM).

Temukan Artikel Viral kami di Google News