HarianLampung.co.id – Sebuah kejadian yang cukup menghebohkan terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), di mana puluhan warga harus dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum setelah diduga mabuk kecubung. Para korban ini diduga mengalami keracunan akibat mengonsumsi oplosan kecubung yang dicampur dengan alkohol dan obat-obatan.
Budi Harmanto, yang menjabat sebagai Kasi Humas dan Informasi RSJ Sambang Lihum, mengungkapkan bahwa para korban yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut saat ini belum bisa diajak berkomunikasi. Proses pemulihan mental para korban diperkirakan membutuhkan waktu selama dua minggu, sedangkan untuk penyembuhan fisiknya membutuhkan waktu sekitar tiga hari.
Dari hasil pemeriksaan awal, terdapat indikasi bahwa para pasien ini mengkonsumsi tiga macam zat, yaitu obat-obatan, minuman, dan buah kecubung. Namun, Budi menegaskan bahwa hal ini masih dalam tahap pemeriksaan awal dan memerlukan pendalaman lebih lanjut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi, menyatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait dugaan mabuk kecubung ini. Adam juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku berbahaya ini karena dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan mereka.
Kejadian mabuk kecubung ini telah menimbulkan dampak yang cukup serius di Banjarmasin, di mana 47 orang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sayangnya, dari jumlah tersebut, dua orang telah dinyatakan meninggal dunia akibat insiden ini.
Dengan adanya fenomena ini, tentu perlu dilakukan upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Semua pihak, termasuk instansi terkait dan masyarakat, perlu bekerja sama untuk memberikan pemahaman dan pendidikan yang lebih baik terkait bahaya mengonsumsi zat-zat berbahaya seperti kecubung.
Sebagai media, kami akan terus mengupdate perkembangan terkait kasus mabuk kecubung ini demi memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat. Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kesehatan diri serta orang-orang di sekitar kita agar terhindar dari bahaya yang tak terduga. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan.