HarianLampung.co.id – Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan bahwa fenomena perubahan iklim akibat dari gas rumah kaca (GRK) semakin memprihatinkan dan memicu dampak yang lebih luas. Hal ini terlihat dari berbagai peristiwa alam terkait iklim seperti suhu udara yang semakin panas, gangguan siklus hidrologi, dan peningkatan bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia.
Pada acara peresmian tower 100 meter pemantauan gas rumah kaca terintegrasi di Stasiun Klimatologi Jambi, Dwikorita menyampaikan bahwa perubahan ini memberikan peringatan dini yang semakin mengkhawatirkan. Perubahan iklim menjadi isu yang harus diperhatikan oleh semua pihak, dan pengendaliannya membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak karena memiliki dampak dan risiko besar bagi keberlangsungan makhluk hidup dan generasi di masa depan.
BMKG memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Global Greenhouse Gas Watch (G3W) dan Integrated Global Greenhouse Gas Information System (IG3IS) dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memantau dan melaporkan konsentrasi gas rumah kaca secara global guna memberikan informasi komprehensif tentang siklus GRK di atmosfer dan permukaan bumi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan prediksi masa depan iklim di bumi.
Tower pemantauan GRK 100 meter di Jambi akan menyediakan data yang akurat untuk mendukung upaya pengurangan emisi sesuai dengan NDC. Selain itu, tower ini juga akan menjadi kontribusi dalam perencanaan keberlanjutan lingkungan dan mendukung kesejahteraan generasi mendatang serta pembangunan berkelanjutan yang rendah karbon.
Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menambahkan bahwa tower ini merupakan bagian dari jaringan nasional dengan desain global. Dibangun di Jambi karena wilayah ini rentan terhadap kebakaran hutan yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.
Rudi Anuar Yudha Trisaputra, Kepala Stasiun Klimatologi Jambi, menjelaskan bahwa pembangunan tower GRK 100 meter di Jambi adalah langkah strategis dalam mendukung pemantauan wilayah yang rawan terdampak kebakaran hutan dan lahan. Tower ini dilengkapi dengan instrumen pemantauan sampel udara dan sensor meteorologi canggih untuk mengukur konsentrasi GRK dan kondisi lingkungan secara real-time.
Data yang dikumpulkan dari tower ini akan memberikan informasi penting mengenai dinamika Gas Rumah Kaca dan dampaknya pada perubahan iklim di Jambi. Diharapkan informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi mitigasi dan adaptasi yang efektif untuk mengurangi risiko kebakaran hutan dan dampak perubahan iklim di wilayah tersebut.