HarianLampung.co.id – Sebanyak 157.210 anak di Kabupaten Lampung Selatan menjadi sasaran vaksinasi polio dalam rangkaian Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio untuk mencegah penyebaran penyakit polio.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Jamaluddin, di Kalianda, Selasa, mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggencarkan vaksinasi polio selama sepekan ke depan untuk mencegah penularan virus polio.
“Kami menargetkan seluruh anak di Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 157.210 anak,” ujarnya.
Baca Juga : Catat Tanggalnya! Pembelian Pertalite di Lampung Selatan Wajib Pakai QR Code Mulai 1 Oktober 2024
Jamaluddin menjelaskan bahwa program imunisasi ini bertujuan untuk melindungi balita dari ancaman polio.
“Tujuan utama dari imunisasi ini adalah mengurangi risiko penularan virus polio yang datang dari daerah atau negara lain, memastikan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi, serta memberikan perlindungan optimal dan merata pada balita terhadap kemungkinan munculnya kasus polio,” jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan untuk bersama-sama menyukseskan PIN Polio 2024.
Baca Juga : Peringati HAN 2024, Kota Metro Gelar Fashion Show Disabilitas, Diikuti 50 Peserta
“Kami berharap semua pihak dapat memberikan dukungan untuk menyukseskan pelaksanaan PIN, khususnya di Lampung Selatan, serta mengimbau masyarakat yang memiliki anak usia 0 sampai 7 tahun untuk membawa anak-anak mereka ke pos pelayanan imunisasi terdekat untuk mendapatkan vaksin polio,” imbuhnya.
Jamaluddin menekankan bahwa penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf, terutama pada bayi yang belum divaksinasi.
Perlu diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga saat ini masih menerima laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus polio di berbagai wilayah Indonesia.
Baca Juga : Identifikasi Jasad Wanita di Bandar Lampung: Polisi Selidiki Kematian Diduga Gantung Diri
Sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
Sejak 2022 hingga 2024, telah dilaporkan 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus disebabkan oleh virus polio tipe dua dan satu kasus oleh virus polio tipe satu.
Kasus-kasus ini tersebar di delapan provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.