Media Inspirasi Masa Kini

Sejarah Adat Lampung Pepadun: Asal Usul, Upacara Adat, Marga

Sejarah Adat Lampung Pepadun: Asal Usul, Upacara Adat, Marga
Sejarah Adat Lampung Pepadun Asal Usul, Upacara Adat, Marga

HarianLampung.co.id – Sejarah Adat Lampung Pepadun: Asal Usul, Upacara Adat, Marga. Masyarakat adat Pepadun merupakan salah satu kelompok adat terbesar di Lampung, terkenal dengan budaya egaliternya.

Berbeda dengan Saibatin yang berfokus pada kebangsawanan, Pepadun lebih menonjolkan kesetaraan sosial. Mereka umumnya tinggal di wilayah dataran tinggi Lampung seperti Abung dan Way Kanan.

Sejarah Adat Pepadun

Sejarah masyarakat adat Pepadun bermula dari wilayah pedalaman Lampung. Mereka mengikuti sistem kekerabatan patrilineal, di mana garis keturunan diambil dari pihak ayah.

Anak laki-laki tertua dalam keluarga memegang peran penting sebagai penyimbang, sosok yang dihormati dalam adat Pepadun.

Baca Juga : Jelajahi Pesona Budaya Lampung: 8 Upacara Adat yang Memukau dan Penuh Arti

Gelar ini diwariskan dari generasi ke generasi dan berfungsi sebagai penentu dalam setiap keputusan adat.

Berbeda dengan adat Saibatin yang memiliki tatanan aristokratis, Pepadun bersifat lebih demokratis. Setiap orang berhak untuk meraih status sosial yang lebih tinggi, asal mampu melaksanakan upacara adat Cakak Pepadun.

Ini menandakan sistem sosial yang lebih terbuka bagi siapa saja yang ingin naik status di masyarakat.

Apa Itu Pepadun?, Ini Asal Usulnya

Nama “Pepadun” berasal dari singgasana kayu yang digunakan dalam upacara adat. Pepadun melambangkan simbol status sosial, di mana seseorang yang mengikuti prosesi Cakak Pepadun dapat menaikkan gelar adatnya.

Dalam ritual ini, seseorang perlu membayar sejumlah uang dan memotong kerbau sebagai syarat untuk mendapatkan status sosial yang lebih tinggi.

Baca Juga : Sejarah Rumah Adat Lampung

Upacara adat ini biasanya diadakan di rumah Sesat, atau balai adat yang dipimpin oleh penyimbang tertinggi.

Selama prosesi, berbagai simbol adat digunakan, termasuk payung agung dan burung garuda sebagai lambang kebesaran adat Pepadun.

Upacara Adat Cakak Pepadun

Upacara Cakak Pepadun terdiri dari beberapa tahapan penting. Dimulai dari Ngurau, undangan dikirimkan ke masyarakat adat untuk berkumpul.

Kemudian dilanjutkan dengan Ngepandai, di mana tamu undangan bertemu dengan tuan rumah. Tahap terakhir adalah Cakak Pepadun, di mana gelar adat diberikan kepada peserta upacara.

Dalam prosesi ini, beberapa alat adat wajib disediakan, seperti rato, kutomaro, dan payung agung. Selain itu, upacara juga melibatkan pemotongan kerbau, sebagai bagian dari tradisi yang diwariskan turun-temurun.

Marga-marga dalam Adat Pepadun

Masyarakat Pepadun terdiri dari berbagai marga yang memiliki sistem adat tersendiri, seperti Abung Siwo Mego, Buay Lima, dan Way Kanan.

Setiap marga memiliki struktur adat yang kuat, dengan gelar seperti Suttan dan Raja yang diberikan melalui prosesi Cakak Pepadun.

Masyarakat adat Pepadun tetap mempertahankan tradisi mereka hingga kini, menjadikannya salah satu warisan budaya Lampung yang paling berharga.

Temukan Artikel Viral kami di Google News