HarianLampung.co.id – Pada hari Sabtu (19/10) sore di Lampung Timur, tepatnya di Pelabuhan Perikanan Kuala Penet, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, terjadi fenomena menarik. Air laut mulai surut sekitar pukul 16.00 WIB, membuat ikan glodok muncul di area lumpur pantai.
Air laut surut merupakan hal yang biasa terjadi di pantai, karena beberapa jam kemudian air laut akan kembali pasang. Fenomena ini dipengaruhi oleh gravitasi matahari dan bulan.
Di Pelabuhan Perikanan Kuala Penet, terdapat Kantor Sekretariat Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Jaya Bahari Abadi. Mereka adalah mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dalam menjaga area konservasi perairan.
Pokmaswas Jaya Bahari Abadi mendapatkan penghargaan Adibakti Mina Bahari Tahun 2024 dari KKP RI berkat dedikasi mereka dalam menjaga sumber daya laut. Mereka aktif melakukan patroli, sosialisasi aturan pengelolaan sumber daya kelautan, dan mengikuti pelatihan.
Kawasan konservasi perairan Way Kambas di Lampung Timur memiliki tiga zona inti yang menjadi tempat mencari ikan, udang, dan kepiting rajungan. Namun, tantangan terbesar adalah praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
Hasan Ubadilah, Ketua Pokmaswas Jaya Abadi Bahari, mengungkapkan harapannya agar laut Lampung Timur kembali lestari. Mereka memperhatikan kelestarian Wilayah Konservasi Perikanan Way Kambas dengan penuh semangat.
Dukungan dari PT Pertamina Hulu Energi South East Sumatera (PHE OSES) berupa bantuan kapal operasional membantu Pokmaswas Jaya Bahari Abadi dalam menjaga konservasi laut Lampung Timur. Hal ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi nelayan ke depannya.
Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Labuhan Maringgai dan Teladas A Faisal menyatakan apresiasinya terhadap upaya Pokmaswas dalam menjaga kelestarian perairan. Mereka dianggap sebagai mitra strategis yang membantu pemerintah dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
Konservasi laut Lampung Timur adalah hal yang penting untuk dilakukan, agar potensi dan keanekaragaman hayati di perairan tersebut tetap terjaga. Melalui upaya yang baik dan efektif, diharapkan dapat memberikan manfaat ekologis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan di wilayah tersebut.
