HarianLampung.co.id – Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, melakukan langkah inovatif dengan menambahkan kurikulum baru bagi calon Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Lampung. Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Kapolri dan untuk mendukung Astacita Presiden Prabowo.
Kerjasama dengan Universitas Lampung (Unila) memungkinkan calon Bintara Polri belajar dua mata pelajaran khusus, yaitu antropologi budaya dan kesukubangsaan, serta pengetahuan dasar pertanian. Hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang keberagaman budaya dan pengetahuan praktis dalam bidang pertanian kepada calon anggota Polri.
Kapolda Lampung menekankan pentingnya pemahaman calon Bintara tentang masyarakat secara luas, termasuk budaya, kehidupan sehari-hari, dan pertanian. Tujuannya adalah untuk melahirkan Polri yang lebih dekat dan berdaya bagi masyarakat. Program ini diharapkan dapat membantu para Bintara Polri memahami kehidupan masyarakat, terutama di pedesaan yang bergantung pada sektor pertanian.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya lokal dan kehidupan pertanian, Polri diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan yang memberdayakan masyarakat. Melalui program ini, para calon Bintara akan lebih siap menghadapi tantangan di lapangan dan memiliki keterampilan sosial yang baik untuk membangun hubungan dengan masyarakat.
Selain itu, program ini juga merupakan bagian dari upaya mewujudkan Astacita Prabowo dalam menciptakan masyarakat yang harmonis, produktif, dan berdaya. Dengan mempelajari budaya dan kearifan lokal, diharapkan para calon Bintara Polri dapat memperkuat ideologi Pancasila dan memanfaatkan lahan produktif untuk membantu pemenuhan kebutuhan pangan.
Kapolda Lampung berharap setelah dilantik, para Bintara Polri dapat menjadi pionir dalam membantu masyarakat memanfaatkan lahan produktif dan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Program ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian bangsa melalui pengetahuan tentang budaya lokal, pertanian, dan kearifan lokal.