HarianLampung.co.id – Pemanfaatan Pangan Lokal Dapat Mencegah Stunting pada Anak di Lampung
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menegaskan pentingnya memanfaatkan keanekaragaman pangan lokal untuk mencegah terjadinya kasus stunting pada anak. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Yulianto.
Menurutnya, makanan bergizi yang dibutuhkan anak-anak tidak harus mahal. Masyarakat dapat memanfaatkan pangan lokal yang tersedia di daerah sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal. Pangan lokal ini dapat menjadi alternatif sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral bagi anak-anak.
Pangan lokal yang diproduksi dan tersedia di sekitar masyarakat memiliki berbagai manfaat, seperti memberikan pangan yang segar, mencegah kehilangan gizi terutama vitamin, dan memiliki harga yang terjangkau. Selain itu, pangan lokal juga dapat meningkatkan peluang kerja dan usaha, serta menggerakkan ekonomi rakyat, terutama di pedesaan.
Pemerintah saat ini sedang fokus mengembangkan enam bahan pangan sumber karbohidrat sebagai alternatif pengganti nasi. Keunggulan pangan lokal terlihat dari beragam jenis sayuran, buah, dan sumber protein yang tersedia.
Dengan memanfaatkan pangan lokal, masyarakat dapat memenuhi gizi anak secara seimbang dengan harga yang terjangkau, bahkan ada yang tersedia secara gratis di sekitar kita. Program pemberian makanan tambahan di Provinsi Lampung telah memberikan hasil yang baik, dengan 87,7 persen balita yang kekurangan gizi telah mendapatkan tambahan asupan gizi melalui pemberian makanan tambahan (PMT).
Data per 15 kabupaten/kota di Lampung menunjukkan berbagai persentase keberhasilan program PMT, seperti di Kota Metro 100 persen, Bandarlampung 89,65 persen, Kabupaten Pesisir Barat 100 persen, dan lain sebagainya. Pemanfaatan pangan lokal menjadi salah satu kunci penting dalam upaya pencegahan stunting pada anak di Provinsi Lampung.
