HarianLampung.co.id – Pemerintah Kota Bandarlampung bekerjasama dengan BBWS Mesuji Sekampung Lampung telah memasang 1.000 biopori di beberapa wilayah kota ini untuk mengurangi masalah banjir. Menurut Penjabat Sementara Wali Kota Bandarlampung, Budhi Darmawan, langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir secara efektif dengan biaya yang terjangkau.
Budhi Darmawan menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah banjir. Pembuatan biopori ini merupakan langkah awal yang diharapkan dapat menjadi gerakan besar diikuti oleh seluruh masyarakat dan pengusaha di Bandarlampung.
Biopori sendiri akan dibuat merata di setiap kecamatan di Kota Bandarlampung untuk membantu dalam penyerapan air hujan dan mengurangi risiko banjir. BBWS Mesuji Sekampung Lampung telah memberikan alat-alat yang diperlukan untuk membuat biopori, sehingga setiap kecamatan dapat memanfaatkannya.
Selain penggunaan biopori, Pemerintah Kota Bandarlampung juga akan melakukan normalisasi sungai serta pengangkutan sedimen dan pembersihan sungai. Hal ini diharapkan dapat mengurangi genangan air yang sering terjadi saat musim hujan.
Kepala BBWS Mesuji Sekampung Lampung, Roy Panagom Pardede, menjelaskan bahwa cara pembuatan biopori cukup sederhana dengan menggunakan alat bor. Setiap kecamatan akan diberikan alat bor mekanik agar dapat membuat biopori sendiri. Idealnya, setiap perusahaan di Bandarlampung juga diharapkan memasang biopori untuk membantu penyerapan air hujan.
Upaya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat serta penggunaan biopori diharapkan dapat mengurangi dampak banjir di Kota Bandarlampung. Semua pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Lampung, diapresiasi atas upaya yang telah dilakukan dalam mengantisipasi masalah banjir.