HarianLampung.co.id – Pemerintah Kota Bandarlampung telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi banjir yang sering melanda pemukiman warga. Salah satunya adalah dengan meninggikan tanggul di sekitar sungai agar air tidak masuk ke pemukiman. Namun, upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dari masyarakat.
Masyarakat juga perlu berperan aktif dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air dan memicu banjir saat hujan lebat. Selain itu, pemerintah juga sedang gencar memperbanyak lubang-lubang biopori untuk menyerap air ke tanah dan mengurangi potensi banjir.
Sasaran pemerintah adalah membuat 20 ribu lubang biopori, atau sekitar seribu titik per kecamatan, agar serapan air tanah meningkat dan potensi banjir dapat berkurang. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk tidak membangun bangunan permanen di badan sungai yang dapat menghambat aliran air.
Pemerintah melakukan sosialisasi persuasif melalui camat dan lurah agar masyarakat tidak membangun di badan sungai. Bagi yang sudah membangun, mereka didorong untuk merenovasi bangunan tanpa menghalangi aliran air. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan banjir di Bandarlampung dapat diminimalkan.