HarianLampung.co.id – Anak gajah yang disebut Rubado ditemukan mati dengan kondisi yang mengkhawatirkan di Taman Nasional Way Kambas. Para ahli menyelidiki kematian Rubado dan menemukan beberapa hal yang menarik.
Mereka menemukan bahwa paru-paru Rubado positif mengalami krepitasi dan berwarna kehitaman. Cairan di abdomen Rubado berwarna kemerahan, sementara lobus heparnya memiliki tepi yang tumpul. Berdasarkan penemuan ini, diperkirakan Rubado meninggal 3-5 jam sebelum ditemukan.
Kematian Rubado diduga disebabkan oleh shock hipovolemic akibat kecacingan, seperti Paramphistomum dan Hook worm. Selain itu, ada tanda-tanda radang pada saluran pencernaan Rubado, seperti warna kemerahan dan ptechie pada konjungtiva. Karena Rubado masih muda, para ahli juga memeriksa kemungkinan adanya EEHV, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan akibat pendarahan.
Diagnosa banding dilakukan dengan penyakit serupa seperti hepatitis, helminthiasis, dan EEHV. Namun, diagnosa final masih menunggu hasil laboratorium. Gading gajah Rubado akan dikirim untuk further examination ke Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik.
Kematian Rubado meninggalkan duka yang mendalam, terutama karena dia adalah anak gajah jinak. Semoga hasil penyelidikan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai penyebab kematian Rubado.