HarianLampung.co.id – Balai Veteriner Lampung mendorong peternak untuk segera melaporkan gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terdeteksi pada ternak. Hal ini penting untuk penanganan yang cepat dan tepat. Dalam sebuah acara di Bandarlampung, lebih dari 100 peternak dari berbagai wilayah Lampung Tengah hadir untuk memahami ancaman PMK dan kolaborasi antara APPSI dan Kementerian Pertanian.
Menurut Kepala Balai Veteriner Lampung, pentingnya biosekuriti, vaksinasi, dan pelaporan dini sebagai langkah utama dalam meminimalkan dampak wabah PMK. Pejabat Otoritas Veteriner (POV) Provinsi Lampung juga menekankan bahwa pencegahan PMK bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh pelaku subsektor peternakan.
Peran peternak sangat penting dalam mendukung vaksinasi massal dan pengawasan mobilitas ternak untuk mengendalikan PMK. Hal ini juga diharapkan dapat mendukung keberlanjutan subsektor peternakan sebagai pilar ekonomi masyarakat setempat.
Kegiatan ini melibatkan Kementerian Pertanian dalam mendistribusikan vaksin PMK dan memberikan panduan teknis bagi peternak di wilayah Lampung Tengah. Sinergi antara pemerintah, peternak, dan asosiasi peternak diharapkan dapat mengendalikan penyebaran PMK di Lampung. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan ancaman penyakit hewan seperti PMK dapat diminimalisir dan subsektor peternakan dapat terus berkembang.