HarianLampung.co.id – Gajah yang berkonflik dengan penduduk seringkali terjadi karena wilayah tersebut sebenarnya merupakan kawasan gajah, bukan tempat tinggal manusia. Hal ini disampaikan oleh Samsudin di Bandarlampung.
Untuk mencegah konflik antara satwa liar dan manusia, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan memperkuat ketahanan lingkungan. Masyarakat perlu menjaga agar kawanan gajah tidak terus-menerus mencari makan di dekat pemukiman. Dengan menjaga dan memperkuat habitat satwa, gajah akan tetap berada di dalam hutan karena sumber makanan yang cukup.
Selain itu, petugas di daerah juga perlu mengembalikan kawanan gajah ke hutan tanpa menyakiti satwa tersebut. Hal ini dilakukan agar gajah tidak kembali bertemu dengan penduduk dalam jangka pendek.
Pemerintah daerah masih menunggu arahan dari pemerintah pusat dalam menangani konflik satwa liar dengan manusia. Karena kawasan hutan register merupakan kewenangan pemerintah pusat, bukan provinsi. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami bahwa kawasan hutan register bukanlah tempat untuk pemukiman, melainkan wilayah jelajah satwa liar termasuk gajah. Dengan demikian, diharapkan kejadian konflik serupa dapat dihindari di masa mendatang.