Media Inspirasi Masa Kini

Tiga Jenis Rumah Adat Lampung: Warisan Budaya yang Sarat Makna

Tiga Jenis Rumah Adat Lampung: Warisan Budaya yang Sarat Makna
Rumah Adat Lampung Lamban Pesagi

Harian Lampung Co Id – Tiga Jenis Rumah : Warisan Budaya yang Sarat Makna. Rumah adat merupakan bagian integral dari budaya suatu daerah.

Lebih dari sekadar bangunan, rumah adat mencerminkan identitas, tradisi, dan nilai-nilai masyarakatnya.

Di Lampung, rumah adat menjadi salah satu warisan budaya yang memancarkan keunikan dan kebijaksanaan leluhur.

Baca Juga : Sejarah Adat Lampung Pepadun: Asal Usul, Upacara Adat, Marga

Dalam artikel ini, mari kita eksplorasi tiga jenis rumah adat khas Lampung dari sudut pandang yang lebih mendalam, sekaligus menyoroti kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.

3 Jenis Rumah

Berikut ini beberapa informasi mengenai rumah ada lampung yang terdiri dari tiga yakni Rumah Lamban Pesagi, Nuwou Sesat dan Sukadana.

1. Rumah Lamban Pesagi: Simbol Kearifan Lokal Lampung Barat

Rumah Adat Lampung Lamban Pesagi
Rumah Lamban Pesagi

Lamban Pesagi, rumah tradisional khas Lampung Barat, mencerminkan arsitektur yang sederhana namun sarat makna.

Berlokasi di Desa Kenali, rumah ini memiliki dimensi 8,79 × 7,43 × 9,58 meter dan menghadap utara-selatan.

Struktur bangunannya terbuat dari kayu dan bambu dengan atap berbahan ijuk, sementara lantainya menggunakan pelupuh bambu yang memperkuat kesan tradisional.

Baca Juga : Jelajahi Pesona Budaya Lampung: 8 Upacara Adat yang Memukau dan Penuh Arti

Bagian dalam Lamban Pesagi dirancang dengan pembagian ruang yang minimalis: ruang tengah, kamar, dan dapur.

Sederhana, tetapi fungsional untuk mendukung kehidupan masyarakat pada masa lalu.

Rumah ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan juga simbol keberlanjutan .

Sebagai warisan budaya, Lamban Pesagi telah diakui sebagai situs tradisional oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1992.

Keberadaannya mengajarkan kita pentingnya menjaga dan merawat identitas budaya.

2. Rumah Adat Lampung Nuwou Sesat: Rumah Musyawarah dengan Lambang Garuda

Rumah Adat Lampung Nuwou Sesat
Rumah Adat Lampung Nuwou Sesat

Nuwou Sesat adalah rumah adat yang berfungsi sebagai tempat musyawarah antar marga masyarakat Lampung.

Bangunan berbentuk rumah panggung ini terbuat dari kayu, menjadikannya tahan terhadap gempa sekaligus melindungi penghuni dari serangan hewan liar.

Keunikan Nuwou Sesat terletak pada berbagai elemen arsitekturalnya:

Anjungan: Serambi yang digunakan untuk pertemuan kecil, menjadi ruang awal interaksi sosial.

Ijan Geladak: Tangga masuk yang dihiasi atap rurung agung dan payung besar sebagai ornamen khas.

Ruang Gajah Harem: Area istirahat bagi para pemimpin atau penyimbang marga.

Ruang Tetabuhan: Tempat penyimpanan talo balak, alat musik tradisional mirip kolintang yang menjadi bagian penting dari kesenian Lampung.

Nuwou Sesat tidak hanya menjadi simbol kebersamaan masyarakat Lampung, tetapi juga mencerminkan kebijaksanaan mereka dalam menjaga harmoni sosial.

3. Rumah Adat Lampung Sukadana: Wujud Keahlian Pertukangan Masyarakat Lampung Timur

Berpindah ke Lampung Timur, kita menemukan rumah adat Sukadana yang berdiri megah di Desa Sukadana.

Rumah ini dirancang sesuai dengan fungsinya, seperti tempat tinggal, tempat ibadah, balai adat, lumbung, dan ruang penyimpanan benda pusaka.

Keunikan Rumah Sukadana terletak pada pembagian strukturnya berdasarkan status sosial:

Lamban Balak: Milik penyimbang marga.

Lamban Gedung: Dimiliki oleh penyimbang suku.

Lamban: Digunakan oleh masyarakat umum.

Rumah ini biasanya berdenah bujur sangkar dengan ukuran besar dan menghadap ke jalan.

Desain ini menunjukkan keahlian masyarakat Lampung dalam bidang pertukangan, terutama dalam mengolah kayu sebagai bahan utama konstruksi.

Rumah Sukadana menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat setempat memadukan fungsi praktis dengan nilai estetika.

Refleksi dan Pentingnya Melestarikan Warisan Budaya

Ketiga rumah adat ini tidak hanya menggambarkan kekayaan arsitektur tradisional, tetapi juga nilai-nilai kehidupan masyarakat Lampung.

Dari Lamban Pesagi yang sederhana, Nuwou Sesat yang menjunjung tinggi musyawarah, hingga Rumah Sukadana yang menampilkan keahlian pertukangan, semuanya menyampaikan pesan mendalam tentang kearifan lokal yang patut dijaga.

Melestarikan rumah adat bukan hanya tentang mempertahankan bangunan fisiknya, tetapi juga memastikan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya terus hidup di tengah masyarakat modern.

Dengan memahami dan menghargai warisan ini, kita turut berkontribusi dalam menjaga keberagaman budaya Indonesia yang kaya dan penuh makna.

Temukan Artikel Viral kami di Google News