HarianLampung.co.id – Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, mengumumkan rencana untuk membongkar empat rumah yang berdiri di atas sungai. Langkah ini diambil untuk menormalisasi sungai dan mencegah banjir besar di daerah tersebut. Eva menjelaskan bahwa pemilik rumah sudah setuju dengan rencana tersebut dan telah berkoordinasi dengan pihak berwenang.
Selain merobohkan rumah warga, Pemerintah Kota juga akan melakukan pelebaran terhadap siring agar dapat menampung lebih banyak debit air. Drainase di wilayah Sukamaju akan dilebarkan 30 sentimeter dari sebelumnya untuk menampung lebih banyak air saat hujan. Selain itu, bantuan beras dan sembako telah disalurkan kepada warga Kecamatan Teluk Betung Timur yang terdampak banjir.
Asisten I Kota Bandarlampung, Sukarma Wijaya, mengakui bahwa pemukiman di bantaran sungai menjadi salah satu penyebab banjir. Hal ini menjadi dilema bagi pemerintah karena masyarakat yang tinggal di sana merupakan bagian dari komunitas. Pemkot Bandarlampung berencana untuk memperketat pengawasan dengan melakukan sosialisasi melalui camat dan lurah, terutama di wilayah bantaran sungai, bahwa tidak boleh mendirikan bangunan di sepanjang garis badan sungai.
Wilayah di Kota Bandarlampung terdampak banjir akibat hujan intensitas tinggi, termasuk di Teluk Betung Timur pada tanggal 27 Februari. Pemerintah berharap dengan langkah-langkah yang diambil, banjir besar di daerah tersebut dapat dicegah.
