HarianLampung.co.id – Suoh dan Bandar Negeri Suoh di Lampung Barat sedang dilanda kekhawatiran akibat konflik satwa liar. Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, menyebut masalah ini sangat serius dan perlu penanganan menyeluruh dari berbagai pihak terkait.
Dalam rapat koordinasi Forkopimda, Parosil Mabsus menekankan pentingnya menyelesaikan konflik ini dengan memperhatikan semua aspek yang terlibat, termasuk Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Polri, TNI, dan TNBBS. Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan dampaknya secara luas terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Parosil Mabsus berharap agar keresahan masyarakat segera mereda, terutama menjelang bulan puasa dan Idul Fitri. Dia menyarankan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di wilayah hutan TNBBS agar tidak melakukan aktivitas secara individual dan tidak membangun rumah di sana.
Meskipun ada rencana untuk menurunkan masyarakat yang tinggal di hutan TNBBS, Parosil Mabsus menekankan pentingnya memberikan solusi terbaik yang manusiawi. Hal ini juga disetujui oleh Ketua DPRD Lampung Barat, Edi Novial, yang menekankan pentingnya penyelesaian konflik secara bijak dan komprehensif.
Edi Novial juga menyoroti pentingnya konsultasi dengan Kementerian Kehutanan terkait penyelesaian masalah ini. Dia berharap agar penyelesaian konflik tidak menimbulkan konflik baru antara masyarakat dan pemerintah. Dengan pendekatan yang bijak dan solutif, diharapkan konflik ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa menimbulkan dampak negatif yang lebih luas.
