HarianLampung.co.id – Swasembada Pupuk: Kunci Menekan Biaya Produksi Petani
Ketergantungan petani pada pupuk sebagai biaya produksi utama dapat menjadi beban yang cukup berat bagi mereka. Untuk itu, langkah menciptakan swasembada pupuk menjadi solusi yang dicanangkan oleh pemerintah daerah. Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan pentingnya hal tersebut di Bandarlampung.
Dengan swasembada pupuk, diharapkan biaya produksi petani dapat ditekan sehingga kesejahteraan mereka akan meningkat. Termasuk bagi petani ubi kayu di Provinsi Lampung. Untuk mendukung program ini, pemerintah daerah juga menggalakkan pembuatan pupuk organik di desa-desa.
Keberhasilan swasembada pupuk juga akan berdampak positif pada stabilitas harga komoditas, memberikan manfaat bagi petani dan ekonomi daerah secara keseluruhan. Selain itu, pemerintah daerah juga berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan harga ubi kayu yang belum sepenuhnya terpenuhi oleh pengusaha di Lampung Timur.
Dengan penetapan harga ubi kayu oleh pemerintah pusat sebesar Rp1.350 per kilogram, diharapkan sinergi antara pemerintah, petani, dan pengusaha dapat menjaga stabilitas ekonomi daerah. Meskipun implementasi harga ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar dan kesepakatan antara petani dan industri.
Pemerintah daerah juga berencana untuk berdialog dengan perusahaan ubi kayu di Lampung guna mencapai kesepakatan yang baik terkait harga dan tata niaga ubi kayu. Dengan demikian, diharapkan kesejahteraan petani ubi kayu di Provinsi Lampung dapat terus meningkat.