HarianLampung.co.id – Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengungkapkan bahwa hasil autopsi korban penembakan telah dikirimkan ke Puslabfor untuk diuji balistik metalogik forensik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan dalam kejadian tersebut, mengingat adanya saksi yang melihat penembakan dari jarak berbeda-beda.
Tim Biddokkes Polda Lampung menemukan proyektil di kepala dan dada kanan Kapolsek AKP (Anumerta) Lusiyanto. Selain itu, selongsong peluru juga ditemukan di TKP, dengan jumlah keseluruhan 13 butir. Selongsong itu terdiri dari 8 butir kaliber 5,56, 3 butir kaliber 7,62, dan 2 butir kaliber 9 mm.
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen Ujang Darwis berharap hasil investigasi segera selesai untuk mengetahui kebenaran kasus ini. Selongsong peluru yang ditemukan menunjukkan adanya 3 jenis senjata yang digunakan dalam penembakan tersebut. Meskipun ada pengakuan dari oknum TNI tentang senjata rakitan, informasi tersebut masih perlu diperiksa lebih lanjut.
Investigasi terus dilakukan untuk memahami peran kedua pelaku dalam kejadian tersebut. Harapannya, proses investigasi dapat segera diselesaikan agar kasus ini dapat terungkap dengan cepat.