Isu di Balik Video Calla Pramuka
Video berdurasi 30 menit tersebut diduga berisi rekaman video call antara Calla dan seseorang yang disebut-sebut sebagai pacarnya.
Banyak netizen mengecam tindakan penyebaran video tersebut dan menilai bahwa ini adalah pelanggaran privasi yang serius.
Salah satu komentar di media sosial berbunyi:
“Kalian semua para cewek harus lebih hati-hati kalau mau kenalan sama cowok di sosmed. Kemarin Bu Salsa, sekarang dek Calla. Kasihan, padahal cantik, eh malah ketemu sama cowok yang gak tahu diri. Udah dikasih gratis malah disebarin. Kasihan dek Calla, sampai kaget gue lihatnya. Kasihan banget.”
Komentar seperti ini menunjukkan betapa besarnya dampak dari viralnya video ini terhadap kehidupan pribadi seseorang.
Ini juga mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam menjaga privasi saat berinteraksi di dunia digital.
Hukum dan Etika: Penyebaran Video Tanpa Izin
Dalam kasus seperti ini, perlu diingat bahwa menyebarkan atau bahkan sekadar memiliki video yang mengandung unsur privasi tanpa izin merupakan pelanggaran hukum.
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) di Indonesia mengatur dengan tegas sanksi bagi pelaku penyebaran konten yang melanggar privasi orang lain.
Menurut Pasal 27 ayat (1) UU ITE, setiap orang yang dengan sengaja mendistribusikan atau mentransmisikan konten bermuatan asusila dapat dikenakan pidana.
Ancaman hukuman bisa mencapai enam tahun penjara dan denda hingga Rp1 miliar.
Oleh karena itu, sangat penting bagi netizen untuk tidak ikut menyebarkan atau mencari video tersebut karena berpotensi menjerat mereka dalam kasus hukum.
