Media Inspirasi Masa Kini
News  

RUPST Bank Mandiri 2025: Jadwal, Agenda, dan Bocoran Dividen Terbaru

RUPST Bank Mandiri 2025: Jadwal, Agenda, dan Bocoran Dividen Terbaru
Bank Mandiri

Harian Lampung Co Id – PT Tbk (BMRI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada hari ini, 25 Maret 2025.

Rapat ini menjadi momen penting bagi para pemegang saham, terutama dalam menentukan arah kebijakan perusahaan, termasuk pembagian dividen yang selalu menjadi sorotan utama.

Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, memiliki rekam jejak konsisten dalam memberikan dividen dengan rasio yang stabil.

Dalam RUPST tahun ini, perhatian investor tertuju pada besaran dividen yang akan dibagikan serta proyeksi kinerja ke depan.

Tren Pembagian Dividen dalam Lima Tahun Terakhir

Sejarah menunjukkan bahwa selalu membagikan dividen dengan rasio sekitar 60 persen dari laba bersih konsolidasi.

Berikut adalah histori pembagian dividen dalam lima tahun terakhir:

  • Tahun Buku 2019: Dividen sebesar Rp16,48 triliun (60% dari laba bersih Rp28,45 triliun)
  • Tahun Buku 2020: Dividen sebesar Rp10,27 triliun (60% dari laba bersih Rp18,39 triliun)
  • Tahun Buku 2021: Dividen sebesar Rp16,81 triliun (60% dari laba bersih Rp30,55 triliun)
  • Tahun Buku 2022: Dividen sebesar Rp24,70 triliun (60% dari laba bersih Rp44,95 triliun)
  • Tahun Buku 2023: Dividen sebesar Rp33,03 triliun (60% dari laba bersih Rp60,05 triliun)

Dari data di atas, terlihat bahwa Bank Mandiri mempertahankan kebijakan dividen yang stabil, dengan porsi sekitar 60 persen dari laba bersih tahunan.

Hal ini menjadi daya tarik bagi investor yang mengandalkan pendapatan pasif dari investasi saham.

Bocoran Besaran Dividen Bank Mandiri Tahun Buku 2024

Dalam paparan kinerja kuartal IV 2024, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, memberikan indikasi bahwa rasio dividen akan tetap pada kisaran 60 persen, sebagaimana kebijakan dalam lima tahun terakhir.

Jika asumsi ini diterapkan, maka besaran dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham bisa mencapai sekitar Rp33,46 triliun, yang dihitung dari 60 persen laba bersih tahun 2024.

Sepanjang tahun tersebut, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp55,8 triliun, meningkat tipis sebesar 1,31 persen dibandingkan laba tahun 2023 yang sebesar Rp55,06 triliun.

Selain itu, dari sisi bisnis perbankan, Bank Mandiri menunjukkan kinerja intermediasi yang solid dengan total penyaluran kredit mencapai Rp1.671 triliun, tumbuh 19,5 persen secara tahunan.

Pertumbuhan ini didorong oleh segmen wholesale banking, yang mencapai Rp913 triliun atau naik 25,5 persen yoy.

Sementara itu, total aset Bank Mandiri meningkat 11,63 persen yoy, mencapai Rp2.427,22 triliun pada akhir tahun 2024.

Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Bank Mandiri

Beberapa faktor yang memengaruhi keputusan pembagian dividen dalam RUPST antara lain:

Kebijakan Pemerintah: Sebagai bank dengan kepemilikan mayoritas pemerintah, keputusan dividen Bank Mandiri sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemegang saham utama.

Kinerja Keuangan: Laba bersih yang stabil atau meningkat menjadi faktor utama dalam menentukan besaran dividen.

Kondisi Makroekonomi: Stabilitas ekonomi, suku bunga, dan pertumbuhan sektor perbankan juga menjadi pertimbangan utama.

Kebutuhan Ekspansi: Jika Bank Mandiri memiliki rencana ekspansi agresif, maka sebagian laba bisa dialokasikan untuk investasi ketimbang dividen.

Apa yang Bisa Diharapkan Investor?

Dengan mempertahankan rasio dividen di kisaran 60 persen, Bank Mandiri tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang mengincar saham dengan dividen tinggi.

Kinerja keuangan yang stabil serta pertumbuhan kredit yang kuat menunjukkan bahwa bank ini tetap berada di jalur yang positif.

Para pemegang saham dapat menantikan keputusan final dalam RUPST yang digelar hari ini. Jika rasio dividen tetap sama, maka investor bisa mengharapkan tebaran dividen yang cukup besar untuk tahun buku 2024.

Temukan Artikel Viral kami di Google News