Media Inspirasi Masa Kini
News  

Bank Mandiri (BMRI) Bagikan 78% Laba sebagai Dividen: Strategi, Kinerja, dan Prospek di 2025

Bank Mandiri (BMRI) Bagikan 78% Laba sebagai Dividen: Strategi, Kinerja, dan Prospek di 2025
Bank Mandiri

Harian Lampung Co Id – Salah satu keputusan utama dalam RUPST adalah persetujuan pembagian laba bersih tahun buku 2024.

memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 43,51 triliun atau setara Rp 466,18 per saham.

Rasio pembayaran dividen ini mencapai 78% dari laba bersih perseroan, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 60%.

Sepanjang 2024, dan entitas anak mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 55,78 triliun, tumbuh 1,31% secara tahunan (year on year/yoy).

Meskipun pertumbuhan laba relatif moderat, keputusan untuk meningkatkan rasio pembayaran dividen mencerminkan optimisme perusahaan terhadap stabilitas keuangan dan prospek bisnis di tahun mendatang.

Analisis Profitabilitas: ROA dan ROE

Dari sisi profitabilitas, return on asset (ROA) secara bank only berada di level 2,87% pada akhir 2024, lebih rendah dibandingkan dengan posisi tahun 2023 yang sebesar 3,14%.

Return on equity (ROE) juga mengalami penurunan dari 23,6% di 2023 menjadi 21,4% pada 2024.

Meskipun demikian, strategi ekspansi dan pengelolaan risiko yang lebih ketat tetap menjadi prioritas utama perusahaan.

Kinerja Keuangan BMRI per Februari 2025

Pertumbuhan Laba dan Pendapatan Bunga

Pada dua bulan pertama 2025, Bank Mandiri mencatat laba bersih secara bank only sebesar Rp 7,59 triliun, tumbuh 6% secara tahunan.

Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga yang mencapai Rp 19,33 triliun, naik 12,64% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, beban bunga juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 26,02% menjadi Rp 6,78 triliun.

Meskipun demikian, pendapatan bunga bersih tetap mengalami pertumbuhan sebesar 6,63% menjadi Rp 12,55 triliun.

Selain itu, Bank Mandiri juga mencatat penurunan kerugian akibat penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 8,69% menjadi Rp 1,47 triliun, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan laba.

Kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri

Penyaluran kredit menjadi salah satu pendorong utama kinerja BMRI. Per Februari 2025, total kredit yang disalurkan mencapai Rp 1.307,64 triliun, tumbuh 19,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Angka ini jauh melampaui pertumbuhan kredit industri perbankan yang hanya mencapai 10,3%.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BMRI mencapai Rp 1.414,42 triliun, meningkat 16,98% dari posisi Februari 2024.

Pertumbuhan simpanan terjadi di semua jenis produk, baik giro, tabungan, maupun deposito.

Strategi Bank Mandiri untuk 2025

Fokus pada Ekspansi Kredit yang Sehat

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menyatakan bahwa perusahaan akan tetap menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan profitabilitas yang berkelanjutan.

“Kami menargetkan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor prospektif seperti industri makanan dan minuman, jasa kesehatan, telekomunikasi, serta energi.

Ini sejalan dengan Loan Portfolio Guideline internal kami yang menitikberatkan pada sektor-sektor resilien,” ujar Ashidiq.

Selain itu, BMRI juga akan terus mengoptimalkan portofolio kreditnya di segmen wholesale dan retail dengan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian.

Penguatan Likuiditas dan Strategi CASA Transaksional

Dalam hal penghimpunan dana, Bank Mandiri berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan DPK di atas rata-rata industri perbankan, serta 2-3% lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit BMRI.

Hal ini bertujuan untuk memastikan likuiditas tetap berada dalam kondisi optimal.

Untuk menjaga efisiensi biaya dana, BMRI akan terus memperkuat CASA (Current Account Savings Account) transaksional.

Strategi ini dilakukan dengan mendorong transaksi nasabah di segmen wholesale dan retail, serta mengoptimalkan ekosistem digital melalui platform Kopra dan Livin’ by Mandiri.

Outlook dan Target Pertumbuhan Kredit 2025

Dengan berbagai strategi pertumbuhan tersebut, Bank Mandiri tetap optimis dapat menjaga fundamental bisnis yang solid.

Target pertumbuhan kredit pada akhir tahun 2025 diproyeksikan berada di kisaran 10-12% (yoy), yang mencerminkan keyakinan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan pasar.

Temukan Artikel Viral kami di Google News