HarianLampung.co.id – Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Lampung menunjukkan perkembangan yang positif,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Riski Sofyan. Program ini telah melibatkan 164 desa di seluruh Kabupaten Kota di Lampung sejak tahun 2018 hingga 2024.
Mulai dari 20 desa di Lampung Timur dan Lampung Selatan pada tahun 2018, 16 desa di Tulang Bawang, Lampung Tengah, dan Waykanan pada tahun 2019, delapan desa di Pringsewu dan Tanggamus pada tahun 2020, dan 11 desa di Mesuji dan Lampung Barat pada tahun 2021. Pada tahun 2022, tiga desa di Tanggamus bergabung, diikuti oleh 18 desa di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Pesawaran, Lampung Utara, Kota Metro, dan Bandarlampung pada tahun 2023.
Pada tahun 2023, program ini juga diperluas ke 70 desa lainnya di empat kabupaten, dan pada tahun 2024, 18 desa di Kabupaten Pesawaran, Tulang Bawang Barat, Kota Metro, dan Bandarlampung menjadi mitra program ini. Selain itu, pada tahun 2024, dilakukan sosialisasi dan bimbingan teknis di 24 kelurahan atau taman baca masyarakat di Metro dan Bandarlampung.
Perpustakaan mitra program TPBIS telah aktif dalam memberikan layanan perpustakaan kepada masyarakat dengan bantuan buku dan sarana prasarana dari Perpustakaan Nasional. Melibatkan masyarakat melalui pelatihan, promosi, sosialisasi, dan advokasi ke berbagai lembaga dan instansi terkait merupakan kunci sukses dalam pengembangan perpustakaan.
Dalam dua tahun terakhir, Provinsi Lampung telah menerima penghargaan tertinggi dari Perpustakaan Nasional atas pelaksanaan program TPBIS. Hal ini termasuk sebagai PIC terbaik, perpustakaan desa dengan inovasi layanan terbaik, dan penulisan cerita dampak terbaik. Provinsi Lampung berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas program ini ke depan.
