HarianLampung.co.id – Rahmat Mirzani Djausal meminta kepada Bupati dan para pejabat di daerah untuk bekerja sama menjaga harga gabah tetap stabil di angka Rp6.500 per kilogram. Tujuannya adalah untuk mendukung keinginan Presiden agar petani bisa tersenyum senang.
Menurut Djausal, salah satu fokus pemerintah saat ini adalah menjaga agar harga gabah yang dibeli oleh Bulog atau pihak lainnya tetap sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah. Presiden telah memerintahkan agar upaya ini bisa dilakukan dengan kerja sama dari bupati dan jajaran untuk memantau harga pembelian gabah petani selama masa panen. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian di daerah.
Selain itu, Djausal juga menekankan pentingnya menjaga momentum panen raya yang telah dimulai hari ini. Hal ini merupakan langkah penting untuk mencapai swasembada pangan baik di daerah maupun secara nasional.
Sementara itu, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya menyampaikan informasi terkait panen raya yang dilakukan di Kelurahan Adipuro. Diketahui bahwa luas panen di wilayah tersebut mencapai 326 hektare dengan produktivitas mencapai 7,2 ton per hektare. Total produksi gabah di Kelurahan Adipuro diperkirakan mencapai 2.347 ton dengan harga jual gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram.
Untuk Kabupaten Lampung Tengah sendiri, produksi padi pada tahun 2024 mencapai 595.377 ton gabah kering giling dengan luas panen mencapai 107.705 hektare. Target luas tambah tanam di Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2025 diharapkan mencapai 206.000 hektare dengan target produksi gabah mencapai 1 juta ton.
Kegiatan panen raya yang dihadiri oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan jajaran Forkopimda di Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah juga dilakukan secara serentak di 14 Provinsi di seluruh Indonesia oleh Presiden Prabowo Subianto yang dipusatkan di Majalengka, Jawa Barat.
