HarianLampung.co.id – Personel gabungan dari Brimob Polda Lampung dan jajaran polresta telah dikerahkan ke Universitas Malahayati Lampung, demikian ungkapan Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay. Situasi di universitas tersebut saat ini dinilai cukup rawan dan memerlukan perhatian serius.
Menurut Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, kedua belah pihak yang terlibat konflik diharapkan dapat menenangkan massa yang berkumpul di Unmal agar situasi dapat menjadi kondusif. Sebagai langkah antisipasi, pihak kepolisian telah melakukan berbagai persiapan dan diskusi selama empat hari dengan pihak terkait, guna menghadapi kemungkinan terburuk.
Meskipun demikian, dinamika di lapangan seringkali sulit diprediksi sepenuhnya. Kepolisian hanya dapat memberikan saran, namun harus siap untuk menangani situasi yang tidak sesuai rencana. Harapannya, kelompok-kelompok yang bertemu di Universitas Malahayati tidak memicu perselisihan yang dapat merugikan pihak manapun, termasuk mahasiswa.
Kuasa Hukum pihak, Muhammad Khadafi, Jepriyanto Manalu, menegaskan bahwa pengangkatan Rektor Baru Universitas Malahayati dinilai cacat hukum. Hal ini dikarenakan proses pengangkatan rektor baru dilakukan oleh pihak yang dianggap tidak sah berdasarkan laporan di Polresta Bandarlampung yang sedang dalam tahap penyidikan.
Pihak Muhammad Khadafi juga ingin menegaskan bahwa mereka hanya ingin menjaga agar tidak ada campur tangan dari pihak luar terkait dengan urusan Universitas Malahayati. Mereka berharap dapat mencapai kesepakatan yang baik demi kepentingan mahasiswa dan seluruh pihak terkait.
Konflik internal di Universitas Malahayati Bandarlampung bermula dari pemilihan rektor yang menjadi perselisihan antara ayah dan anak. Dua kubu yang berseteru dalam pemilihan rektor ini adalah pemilik Yayasan Universitas Malahayati, H Rusli Bintang, dan anaknya yang juga anggota DPR RI, Muhammad Khadafi.