HarianLampung.co.id – Bangunan semi permanen yang berdiri di atas aliran sungai Way Kecapi disebut sebagai penyebab air meluap dan banjir oleh Eva Dwiana di Bandarlampung. Menurutnya, wisata kolam renang yang dimiliki oleh salah satu warga menggunakan sungai sebagai area pemandian, dan bagian atasnya tertutup beton tanpa perbaikan.
Eva menjelaskan bahwa tindakan pemilik wisata kolam renang tersebut tidak hanya salah, tetapi juga berdampak buruk pada lingkungan sekitar, terutama terkait banjir. Akibat pembangunan ilegal, sungai Way Kecapi menyempit di area pemukiman padat, sehingga saat hujan deras air tidak dapat tertampung dan meluap ke pemukiman warga.
Dalam kunjungannya ke kelurahan tersebut, Eva menemukan 11 kepala keluarga yang rumahnya melanggar aturan karena berdiri di atas badan sungai. Pihaknya berkomitmen untuk merapikan rumah-rumah tersebut agar tidak lagi berada di atas sungai, serta terus menindaklanjuti bangunan ilegal lainnya yang berdiri di atas sungai.
Eva menegaskan bahwa langkah-langkah ini diambil agar di masa depan tidak terjadi dampak buruk bagi masyarakat sekitar. Upaya pencegahan ini dilakukan demi kebaikan bersama dan keselamatan lingkungan.
