Harian Lampung Co Id – Harga emas global pagi ini, Senin (29/4/2025), terpantau bergerak ke zona merah usai reli penguatan sebelumnya.
Data terbaru menunjukkan harga emas di pasar spot turun sebesar 0,13% ke posisi US$3.339,77 per ons pada pukul 06.07 WIB.
Pergerakan ini terjadi setelah aksi beli besar-besaran oleh investor yang memanfaatkan penurunan harga sebelumnya.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya, emas mencatatkan rebound signifikan.
Baca Juga : Harga Emas Antam Merosot Lagi Hari Ini, Kesempatan Borong di Harga Diskon!
Harga di pasar spot meningkat sebesar 0,5% menjadi US$3.335,30 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS melonjak 1,5% ke level US$3.347,70 per ons.
Menurut Daniel Ghali, ahli strategi komoditas dari TD Securities, “Pasar menunjukkan gejala oversold atau jenuh jual, dan risiko penurunan lanjutan tampak terbatas.”
Kenaikan harga emas akhir pekan lalu sebagian besar dipicu oleh langkah investor makro dan pedagang diskresioner yang sebelumnya memegang posisi kurang menguntungkan menjelang fase akhir reli emas.
Aktivitas beli yang muncul kemudian turut mendorong harga kembali naik.
Sebagai aset lindung nilai klasik di tengah gejolak global, emas bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.500,05 per ons minggu lalu, didorong oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan politik.
Situasi pasar saat ini juga dipengaruhi oleh ketegangan dalam negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Meski Presiden AS Donald Trump mengklaim ada kemajuan dalam pembicaraan tarif, pernyataan ini dibantah oleh pihak Beijing, sementara Menteri Keuangan AS Scott Bessent belum memberikan klarifikasi lebih lanjut.
Analis dari City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, menyatakan, “Selama belum ada pola pelemahan yang konsisten dan perjanjian dagang yang nyata, potensi harga emas mencetak rekor baru masih terbuka.”
Tingkat kekhawatiran akan resesi global pun meningkat, sebagaimana tercermin dari jajak pendapat Reuters yang menunjukkan mayoritas ekonom memproyeksikan perlambatan ekonomi tahun ini.
Sejumlah data penting yang ditunggu investor minggu ini antara lain: laporan lowongan kerja AS (Selasa), data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Rabu), dan laporan ketenagakerjaan nonpertanian (Jumat).
Semua data ini dinilai krusial untuk membaca dampak kebijakan tarif terhadap ekonomi AS.