HarianLampung.co.id – Pemerintah telah menetapkan target baru untuk penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun 2023 yang meningkat menjadi Rp 460 triliun.
Ini merupakan kenaikan sebesar 23,32% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 373 triliun. Dengan alokasi KUR yang lebih besar, jatah KUR perbankan pun akan tumbuh secara signifikan pada tahun ini.
Sebagai contoh, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI akan menerima mandat untuk mengalokasikan KUR senilai Rp 48 triliun di tahun 2023, yang meningkat sebesar 20% dari tahun sebelumnya.
Bank Mandiri akan fokus menyalurkan kredit murah ini ke sektor produksi.
Menurut Josephus K. Triprakoso, SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri, bank tersebut optimistis untuk terus melakukan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2023.
Rencana penyaluran KUR akan fokus pada sektor produksi dan pengembangan KUR Klaster, seperti sektor pertanian, jasa produksi, minyak dan gas, serta sektor perdagangan retail.
“Sesuai dengan target kami untuk meningkatkan penyaluran KUR pada tahun ini, kami berharap dapat meningkatkan kontribusi kami pada sektor produksi sepanjang tahun 2023,” ungkap Josephus.
Hingga Desember 2022, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR senilai Rp 40 triliun kepada 351.635 pelaku usaha.
Pada tahun 2022, sektor produksi masih didominasi dalam penyaluran KUR dengan 59,73% atau senilai Rp 23,89 triliun, sementara sektor non-produksi hanya menyumbang 40,27% atau Rp 16,10 triliun.
