HarianLampung.co.id – Studi terbaru dari Universitas California mengungkapkan bahwa kereta api pengangkut batu bara dan pengoperasian terminal batu bara di daerah perkotaan di Amerika Serikat menyumbang polusi partikel halus (PM2.5) yang signifikan.
Studi yang diterbitkan di jurnal Air Quality, Atmosphere & Health tersebut mengukur tingkat polusi udara dan implikasi kesehatan serta keadilan lingkungan untuk wilayah teluk San Francisco.
Menurut studi tersebut, kereta pengangkut batu bara yang melintas menyumbang rata-rata 8 mikrogram per meter kubik kepada tingkat polusi PM2,5 di lingkungan sekitar.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan kereta kargo maupun kereta penumpang. Studi ini merupakan studi pertama mengenai polusi partikulat kereta pengangkut batu bara di daerah perkotaan AS.
Studi ini juga menjadi studi pertama yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memverifikasi bahwa sumber polusi udara yang terdeteksi berasal dari batu bara.
Implikasi kesehatan dan keadilan lingkungan juga menjadi perhatian dalam studi ini.
Polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti asma, penyakit jantung, dan kanker paru-paru.
Studi ini menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi polusi udara dan memperhatikan kesehatan dan keadilan lingkungan.
Kereta pengangkut batu bara di Amerika Serikat merupakan salah satu sumber polusi udara yang perlu diperhatikan dan dikurangi.
Adanya studi ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama mengurangi polusi udara dan menjaga kesehatan serta keadilan lingkungan.